Selasa, 24 Mei 2016

LAPORAN PENGAMATAN MUSEUM NEGERI SULTRA KOTA KENDARI



TUGAS

MESEULOGI
LAPORAN KUNJUNGAN MUSEUM NEGERI PROVINSI
SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ( KOLEKSI-KOLEKSI MUSEUM )


 


KELOMPOK I
ROBIN HOOD ADAM
BUNGA NIRWANA HAMKA
JUSMAWATI
MUSDALIFAH
IRMAYANTI
HARDIANTI
SITI FATMA
RASLIAN
MARWINA
USRAN
MUHAMMAD SYAHRUL PAALA




JURUSAN ILMU SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITA HALU OLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya, kami bisa menyusun karya tulis ini dengan baik. Sebagai tanda bukti bahwa kami telah mengunjungi obyek-obyek atau koleksi-koleksi yang ada dimuseum kota kendari.
Karya tulis ini telah kami lengkapi dengan gambar-gambar dan informasi dari obyek-obyek pengamatan yang telah kami lakukan. Upaya penyusunan acara ini tidak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terimakasih.
Karya tulis yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan. Kami memohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini. Untuk itu kami mohon kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis sederhana ini, dapat bermanfaat bagi para pembacanya.



Kendari,       Mei 2016

penyusun











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................
KATA PENGATAR.....................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................
A.    Latar Belakang...................................................................
B.     Rumusan Masalah..............................................................
C.     Tujuan................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................
A.    Sejarah Singkat Museum Kendari.....................................
B.     Koleksi Museum Kondari..................................................
BAB III PENUTUP......................................................................
A.    Kesimpulan........................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................
LAMPIRAN GAMBAR...............................................................















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kota kendari  memiliki berbagai potensi wisata, seperti wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah, dan lain-lain. Dari  berbagai potensi wisata tersebut, wisata budaya lebih menjadi  perhatian bagi pemerintah sedangkan wisata sejarah cenderung memiliki perhatian kecil, seperti obyek wisata kota lama dimana tersimpan potongan-potongan cerita sejarah yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran. Namun, karena kurangny perhatian dari  pemerintah sehingga membuat daerah obyek wisata kota lama terlihat kumuh dan kotor dan bahkan dihancurkan demi pembangunan yang modern . Wisata sejarah yang dapat dikunjungi misalnya, situs-situs sejarah kota lama, museum, dan lain-lain. Dalam hal ini museum juga termasuk wisata sejarah yang masih kurang mendapat perhatian.
Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan pendidikan, penelitian dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. (International Council of Museum, 1974).
Kendari memiliki 1  ( satu )  buah museum yaitu Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara dimana museum memamerkan koleksi asli dari Sulawesi tenggara. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai sejak 1978-1979 dalam wadah proyek pembinaan permuseuman yang dikelola bidang PSK (Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan), Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada 1991 museum ini resmi menjadi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan UPTD Direktorat Jendreral Kebudayaan.
Seiiring dengan otonomi daerah, pada 2001 museum ini menjadi UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada 2009 berpindah menjadi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaiaman museum kota kendari ?
2.      Bagaimana koleksi museum kendari ?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui museum kota kendari
2.      Untuk mengetahui koleksi-koleksi museum kendari.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah singkat museum kota kendari
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebuah museum provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Terletak di Jl. Abunawas No. 191.
Cikal bakal berdirinya Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai sejak 1978-1979 dalam wadah proyek pembinaan permuseuman yang dikelola bidang PSK (Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan), Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada 1991 museum ini resmi menjadi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan UPTD Direktorat Jendreral Kebudayaan.
Seiiring dengan otonomi daerah, pada 2001 museum ini menjadi UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada 2009 berpindah menjadi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara.
B.     koleksi museum kota kendari
1.      Asal koleksi museum ( Hadiah, penemuan, Ganti rugi )
Menurut informan yang kami temukan dari pegawai museum negeri sulawesi tenggara kota kendari koleksi-koleksi yang berada didalam museum tersebut 99 % adalah benda-benda ganti rugi atau benda-benda yang dibeli, tetapi ada pula benda yang bukan ganti rugi tetapi benda tersebut adalah benda titipan dan Hibah ( hadia atau sumbangan ). Benda titipan yaitu berupa suatu meriam besi yang berasal dari daerah konawe selatan, sementara benda sumbangan berupa alat cetak Koran.
2.      Kriteria koleksi yang dipamerkan
Menurut hasil wawancara kami dari salah satu informan pegawai museum tersebut dari krieteria koleksi yang dipamerkan ialah mengacu pada suatu judul, ketika saat diadakan suatu pameran khusus koleksi benda museum seperti contohnya pameran khusus pakaian pengantin atau pernikahan maka yang akan dipamerkan adalah semua bernuansa koleksi pernikahan. Tetapi didalam pameran koleksi juga ada yang dinamakan pameran semua jenis koleksi, seperti koleksi museum kota kendari ada 10 jenis koleksi yang dipamerkan dalam ruang pameran museum seperti koleksi geologika, koleksi biologika, etnografika, arkeologika, historika, numiastika, filologika, kramika, seni rupa, teknologika, semua dari koleksi tersebut di pamerkan dalam ruang pameran museum.
3.      Syarat-syarat dikatakan koleksi
Hasil dari wawancara kami dari informan yang kami dapat ialah syarat-syarat sebuah benda dikatakan sebagai koleksi museum ialah benda tersebut harus mempunyai cerita, seperti suatu benda yang memiliki suatu cerita sejarah dan memiliki latar belakang sepeti suatu benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap pakaian adat atau upacara adat dan benda tersebut masuk dalam koleksi etnografi, dan benda tersebut harus dapat dipertangungjawabkan dikarenakan benda sejarah sangat sulit untuk diidentifikasi. Oleh karena itu, benda tersebut harus memiliki cerita sejarah seperti salah satu contoh alat tulis yang digunakan presiden soekarno untuk menandatangani teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan benda tersebut dapat dikatan benda sejarah . tetapi lain halnya dengan benda-benda seperti kris atau senjata, kecuali benda-benda tersebut dugunakan oleh pujuang-pejuang nasional untuk melakukan perlwanan terhadap penjajah.
4.      Meminjamkan (keluar ) dan meminjam (masuk) koleksi
Terdapat dua macam pinjam-meminjam, yaitu meminjam ke dalam dan meminjamkan ke luar. Dalam hal ini antara peminjam dan pemilik menyetujui perjanjian pinjam-meminjam sebagai hal yang isinya perlu dijelaskan dan disetujui. Sesudah itu, kalau obyek cukup langka, bernilai indah, biasanya pemilik menginginkan jaminan yang benar-benar memadai. Setiap museum sebaiknya telah memiliki standar formulir perjanjian pinjam-meninjam (loan agreement) yang isinya sungguh-sungguh menyangkut perjanjian kontrak, lengkap dan jelas. Dalam meminjamkan koleksi ke luar, umumnya pihak museum mengharapkan untuk meminjamkan koleksinya hanya kepada instansi yang sama, hal itu disebabkan adanya anggapan bahwa koleksi yang dipinjamkan akan dilindungi kondisi lingkungannya secara baik, menjamin tindakan pengamanan yang memadai, memberikan kesempatan penelitian benda-benda tersebut dan memberikan kesempatan kepada publik untuk melihat obyek tersebut, serta mencegah penggunaan koleksi untuk tujuan pribadi.
Dalam proses pinjam-meminjam ada dua tindakan dilakuan, yaitu: Pertama, tindakan ke luar, benda-benda yang ke luar museum harus mempunyai alasan yang kuat seperti untuk kepentingan penelitian dan penelaahan, atau keperluan pameran diluar museum dalam peminjaman harus disertai perjanjian tertulis mengenai persyaratan. Kedua, tidakan ke dalam, prosedur tindakan ke dalam hampir sama dengan tindakan ke luar, yaitu Benda-benda harus tiba di museum (dari pengirim) diterima dan diteliti dengan seksama, serta dibuatkan condition report, Pada waktu dilakukan pembongkaran barang, harus diketahui dan seiizin Kepala Museum, dihadiri kurator yang bersangkutan dan registrer, serta melibatkan  instansi lain yang terkait, seperti Direktorat Purbakala dan Museum, serta Bea Cukai (bila koleksi dipinjamkan ke luar negeri) dengan menandatangani Berita Acara Pengembalian. Pembongkaran sebaiknya dilakukan di dalam sebuah ruangan yang aman di museum. (Agrawal. 1977)
5.      Koleksi gudang dan koleksi dipamerkan
Menurut informasi yang didapat benda yang digudang adalah benda yang tidak dipamerkan, sebenarnya koleksi-koleksi yang ada dalam gudang tetap akan dipamerkan tetapi dikarenakan situasi ruangan pameran museum tidak cukup besar untuk memuat atau menyimpam banyak koleksi. Museum yang berada dikota kendari ruangan pameran koleksinya hanya mampu menampung ± 600 buah koleksi yang dapat dipamerkan dan koleksi lainnya dimasukan dalam gudang museum.
Tetapi koleksi-koleksi yang telah dipajang atau dipamerkan dapat diganti dengan koleksi yang ada digudang, seperti contohnya koleksi etnografi pakaian kulit kayu yang berada didalam gudang dapat di pajang atau dipamerkan ketika ada sebuah koleksi yang di ruang pameran museum mulai kotor dan harus dirawat atau dibersihkan maka koleksi tersebut harus diganti dengan koleksi etnografi lainnya sama dengan koleksi-koleksi lainnya. Tetapi ada koleksi-koleksi dalam gudang yang tidak dapat lagi dipamerkan atau tidak layak dikarenakan adanya suatu kerusakan dikoleksi tersebut, contohnya pakaian, karena pakaian memiliki jangka waktu.
6.      Perawatan dan perbaikan koleksi
Koleksi yang dimiliki oleh sebuah museum agar tetap terjaga kelestariannya perlu dilakukan perawatan yang sesuai dengan karakteristik dan material koleksi. Dalam hal ini kurator bekerjasama dengan Bagian Konservasi. Selain konservasi, perlu tindakan pencegahan terhadap kerusakan koleksi atau preservasi sehingga koleksi tetap terjaga kelestariannya, dalam kegiatan tersebut dituntut peran aktif konservator dan preservator dan sebaiknya memiliki keahlian yang cukup tentang seni koleksi yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga tidak menggantungkan masalah kelestarian koleksi sepenuhnya kepada kurator. Dalam hal perawatan, konservator harus benarbenar yakin bahwa benda tersebut tidak akan rusak, misalnya hilangnya lapisan patina pada logam.  Selain itu, koleksi-koleksi yang mengalami kerusakan atau fragmentaris perlu diperbaiki atau direkonstruksi supaya dapat diperoleh bentuk seperti semula. Dalam kegiatan ini kurator bekerjasama dengan Bagian Restorasi. Dalam proses merekonstruksi koleksi yang bersifat fragmentaris, sebaiknya kurator yang dibantu oleh Bagian Restorasi mengadakan studi perbandingan dengan koleksi lain yang masih utuh dan diperkirakan sejenis dengan koleksi tersebut, serta direkonstruksi di atas kertas terlebih dahulu, sebelum dilakukan restorasi terhadap koleksi. (Alam, Sayamsir 1989/1990 )
Hasil informan yang kami temukan ialah Sistem perawatan yang diguanakan orang-orang konservator dimuseum kendari tersebut mereka melakukan perawatan koleksi dengan melihat bahan dari koleksinya. Seperti contohnya koleksi terbuat dari logam ketika koleksi tersebut mengalami karatan koleksi tersebut dibersihkan dengan cara direndam mengunakan air yang telah diberi larutan asam sitrat kemudian koleksi tersebut disikat secara halus sehinga tidak melakukan kerusakan terhadap koleksi tersebut, kemudian koleksi tersebut dibersihkan lagi sampai bersih mengunakan air bersih tanpa mengunakan campuran asam sitrat  ketika koleksi tersebut tidak dibersihkan sampai bersih akan menghasilkan karatan baru dalam koleksi tersebut, setelah dibersihkan koleksi diberikan bahan lapisan yang dinamakan polipinin asetat bahan lapisan ini hanya untuk koleksi yang terbuat dari logam, besi, dan batuan, lapisan ini berfungsi untuk menjaga permukaan suatu koleksi dari karatan.
Koleksi dari kayu dan anyaman hanya dilakukan penyikatan kering tanpa campuran air atau bahan lainnya karena kotoran yang terdapat pada koleksi kayu dan anyaman adalah debu, kemudian setelah dibersihkan diberi lapisan minyak serei untuk koleksi anyaman sementera untuk koleksi kayu berupa lapisan parapin oil. Pelapisan tersebut berfungsi untuk melunakan dan menjaga lapisan permukaan koleksi dari lumut dan hewan yang dapat merusak kayu dan anyaman.
Koleksi yang terbuat dari batu dilakukan pembersihan yang direndam dalam air bersih yang dicampuri dengan bahan tipel  dan kemudian dilakukan penyikatan, Bahan Tipel tersebut sama dengan fungsi sabun. Setelah dibersihkan koleksi tersebut diberikan bhana lapisan polipinis asetat untuk melindungi permukaan koleksi batu tersebut.
Koleksi dari kain dan kertas dilakukan perawatan dengan cara pembersihan kering kemudian dilakukan pomigasi. Pomigasi tersebut berada ditempat atau ruang tertentu dikarenakan memiliki bahaya untuk manusia. Pomigasi adalah ruang tempat penguapan atau pengasapan yang memiliki bahan kimia yang beracun. Penguapan tersebut dilakukan selama ± 3 hari, setelah itu dilakukan proses pembukaan supaya asap yang ada menguap dan racunnya hilang, kemudian selama ± 1 atau 2 minggu koleksi tersebut disimpan kemudian setelah cukup waktunya koleksi tersebut dikeluarkan dan disterilkan dan setelah itu dimasukan dalam lemari pajangan pameran atau dimasukan dalam gudang tergantung dari pengelolah koleksi tersebut dimana koleksi itu akan ditempatkan.
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kota kendari  memiliki berbagai potensi wisata, seperti wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah, dan lain-lain. Dari  berbagai potensi wisata tersebut, wisata budaya lebih menjadi  perhatian bagi pemerintah sedangkan wisata sejarah cenderung memiliki perhatian kecil, seperti obyek wisata kota lama dimana tersimpan potongan-potongan cerita sejarah yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran. Namun, karena kurangny perhatian dari  pemerintah sehingga membuat daerah obyek wisata kota lama terlihat kumuh dan kotor dan bahkan dihancurkan demi pembangunan yang modern . koleksi yang berada didalam museum tersebut 99 % adalah benda-benda ganti rugi atau benda-benda yang dibeli, tetapi ada pula benda yang bukan ganti rugi tetapi benda tersebut adalah benda titipan dan Hibah ( hadia atau sumbangan ). koleksi museum kota kendari ada 10 jenis koleksi yang dipamerkan dalam ruang pameran museum seperti koleksi geologika, koleksi biologika, etnografika, arkeologika, historika, numiastika, filologika, kramika, seni rupa, teknologika.











DAFAR PUSTAKA

Agrawal 1977 Care and Preservation of Museum Objects, National Research Laboratory for Conservation, New Delhi.

Alam, Sayamsir 1989/1990 “Inventarisasi Koleksi”, dalam Museografi Jilid XIX No. 2, Debdikbud, Jakarta.

Anonim 1989/1990 Museum di Indonesia, Depdikbud, Jakarta. 


Wawancara Mahasiswa Ilmu Sejarah Dengan Pegawai Museum Negeri Sulawesi Tenggara Kota Kendari































1 komentar:

  1. GANESH CHATURCHATURH - Hotel & Casino - jtmhub.com
    GANESH CHATURH - 동해 출장샵 Hotel & Casino GANESH 충청남도 출장샵 CHATURH - Hotel & Casino is located in Thulampakaya, Thulu, 포천 출장샵 Tamil Nadu. The casino and casino have several special  이천 출장안마 Rating: 5 나주 출장샵 · ‎3 reviews

    BalasHapus